Thursday, October 1, 2015

Persahabatan dan Orang yang Pantas Dijadikan Sahabat.

Jangan kau temani orang yang keadaanya tidak membuatmu bersemangat dan ucapannya tidak membimbingmu ke jalan Allah.


Seorang murid dilarang berteman dengan orang semacam itu sekalipun orang itu adalah ahli ibadah atau ahli zuhud karena dianggap tidak ada gunanya. Sebaliknya, kau disarankan berteman dengan orang yang membuat bersemangat dan ucapannya membimbingmu ke jalan Allah.

Misalnya, orang yang tekadnya tinggi senantiasa bergantung kepada Allah, jauh dari makhluk, atau dalam setiap kebutuhannya tidak bertumpu kecuali kepada Allah dan dalam setiap perkara tidak bertawakal kepada selain-Nya sehingga di matanya seluruh manusia tak berarti apa-apa, tidak bisa mendatangkan bahaya ataupun manfaat. Bahkan, ia menganggap dirinya sendiri rendah dan tak berguna, tidak mampu berbuat sesuatu, dan tidak bisa menentukan nasibnya sendiri. Dalam setiap amalnya, ia tetap berjalan pada jalur syara’, tanpa melebih-lebihkannya atau menguranginya. Inilah sifat orang-orang ’arif yang mengenal Allah.

Menemani orang-orang seperti itu, walopun  ibadahnya sedikit dan amalan sunahnya tidak banyak, amat dianjurkan bagi seorang murid karena banyak mendatangkan manfaat, baik dari sisi agama maupun dunia sebab manusia selalu mengikuti tabiat manusia lain.


Adapun orang-orang yang tidak memiliki sifat-sifat diatas, kita hanya diperbolehkan bergaul dengan mereka secara lahir, tidak lebih karena tidak ada gunanya bergaul dengan mereka. Jika mereka sederajat denganmu, pergaulanmu dengan meraka tidak akan mendatangkan bahaya apa-apa bagimu. 

No comments:

Post a Comment