Jangan kau temani
orang yang keadaanya tidak membuatmu bersemangat dan ucapannya tidak
membimbingmu ke jalan Allah.
Seorang murid
dilarang berteman dengan orang semacam itu sekalipun orang itu adalah ahli
ibadah atau ahli zuhud karena dianggap tidak ada gunanya. Sebaliknya, kau
disarankan berteman dengan orang yang membuat bersemangat dan ucapannya
membimbingmu ke jalan Allah.
Misalnya, orang
yang tekadnya tinggi senantiasa bergantung kepada Allah, jauh dari makhluk,
atau dalam setiap kebutuhannya tidak bertumpu kecuali kepada Allah dan dalam
setiap perkara tidak bertawakal kepada selain-Nya sehingga di matanya seluruh
manusia tak berarti apa-apa, tidak bisa mendatangkan bahaya ataupun manfaat.
Bahkan, ia menganggap dirinya sendiri rendah dan tak berguna, tidak mampu
berbuat sesuatu, dan tidak bisa menentukan nasibnya sendiri. Dalam setiap
amalnya, ia tetap berjalan pada jalur syara’, tanpa melebih-lebihkannya atau
menguranginya. Inilah sifat orang-orang ’arif yang mengenal Allah.
Menemani
orang-orang seperti itu, walopun
ibadahnya sedikit dan amalan sunahnya tidak banyak, amat dianjurkan bagi
seorang murid karena banyak mendatangkan manfaat, baik dari sisi agama maupun
dunia sebab manusia selalu mengikuti tabiat manusia lain.
Adapun
orang-orang yang tidak memiliki sifat-sifat diatas, kita hanya diperbolehkan
bergaul dengan mereka secara lahir, tidak lebih karena tidak ada gunanya
bergaul dengan mereka. Jika mereka sederajat denganmu, pergaulanmu dengan
meraka tidak akan mendatangkan bahaya apa-apa bagimu.
No comments:
Post a Comment