Janganlah senang lantaran kau bisa melakukan ketaatan,
tetapi senanglah lantaran ketaatan itu dikaruniakan Allah kepadamu.
“Katakanlah, berkat karunia dan rahmat Allah lah hendaknya mereka bergembira.
Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS Yunus : 58)
Jangan merasa senang jika kau mampu melakukan sebuah
ketaatan. Sikap seperti ini adalah sikap tercela, terlarang dan dapat
membatalkan ketaatan. Yang semestinya membuatmu senang bukanlah kemampuanmu
melakukan ketaatan, tetapi karena Allah telang menganugrahkan ketaatan itu kepadamu.
Inilah sikap yang terpuji dan diharapkan dari seorang hamba. Inilah bentuk
kesyukuran seorang hamba atas karunia tersebut.
Ibnu Atha’illah mendasari hikmah itu atas firman Allah,
“Katakanlah, “ berkat karunia dan rahmat Allah lah hendaknya mereka bergembira.
Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS Yunus : 58)
Ketaatan yang bisa dilakukan seorang hamba merupakan bentuk
perhatian dan kasih sayang Allah kepadanya. Oleh karena itu, ia akan patut
berbahagia atas hal itu, bukan atas upayanya menjalankan ketaatan itu.
No comments:
Post a Comment