Jika kau menghendaki kemuliaan abadi, jauhilah segala sebab
dan yakinlah dengan adanya Sang Pencipta sebab.
Pencipta sebab adalah Tuhan Yang abadi sehingga
ketergantunganmu kepada-Nya menjadi sumber kemuliaan yang abadi.
Jangan kau tertipu dengan kemuliaan yang fana, misalnya
dengan menyadari sebab, dan tidak menyadari siapa Penciptanya. Karena sebab itu
fana, ketergantunganmu terhadap sebab menjadi sumber kemuliaan yang tidak
abadi.
Apabila kau merasa mulia karena Allah, kemuliaanmu akan
abadi dan tak seorang pun yang mampu menghinakanmu. Namun, jika kau mendapat
kemuliaan dari selain-Nya, seperti dari harta, kehormatan dan kedudukan dan kau
merasa puas serta menjadikannya sandaran, lalu kau lalai dari Tuhanmu, maka tak
ada keabadian bagi kemuliaanmu itu. Tak ada kemuliaan pada sesuatu yang kau
banggakan selain Tuhan.
Oleh sebab itu, ketika seorang ‘arif mendengar suara
seseorang yang menangis, ia bertanya kepadanya, “Ada apa denganmu?” orang itu
menjawab, “ Guruku meninggal dunia.”
Kemudian orang ‘arif itu berkata, “Mengapa kau anggap gurumu
yang mati?”
No comments:
Post a Comment