Friday, October 30, 2015

Jika engkau menginginkan kemuliaan yang abadi, jangan membanggakan kemuliaan yang fana.

Jika kau menghendaki kemuliaan abadi, jauhilah segala sebab dan yakinlah dengan adanya Sang Pencipta sebab.
Pencipta sebab adalah Tuhan Yang abadi sehingga ketergantunganmu kepada-Nya menjadi sumber kemuliaan yang abadi.

Jangan kau tertipu dengan kemuliaan yang fana, misalnya dengan menyadari sebab, dan tidak menyadari siapa Penciptanya. Karena sebab itu fana, ketergantunganmu terhadap sebab menjadi sumber kemuliaan yang tidak abadi.

Apabila kau merasa mulia karena Allah, kemuliaanmu akan abadi dan tak seorang pun yang mampu menghinakanmu. Namun, jika kau mendapat kemuliaan dari selain-Nya, seperti dari harta, kehormatan dan kedudukan dan kau merasa puas serta menjadikannya sandaran, lalu kau lalai dari Tuhanmu, maka tak ada keabadian bagi kemuliaanmu itu. Tak ada kemuliaan pada sesuatu yang kau banggakan selain Tuhan.

Oleh sebab itu, ketika seorang ‘arif mendengar suara seseorang yang menangis, ia bertanya kepadanya, “Ada apa denganmu?” orang itu menjawab, “ Guruku meninggal dunia.”

Kemudian orang ‘arif itu berkata, “Mengapa kau anggap gurumu yang mati?”

No comments:

Post a Comment