“memperpendek jarak dunia” adalah dengan menjahuinya, tidak
menyibukkan diri dengan kenikmatan dan syahwatnya, dan tidak terlena disana. “
“Akherat lebih dekat” bermakna ia selalu di depan matamu dan
tidak jauh dari hatimu. Inilah singkatnya perjalanan yang sebenarnya.
Dengannya, Allah memuliakan para wali-Nya. Dengannya pula, ‘ubudiyyah mereka
terwujud sempurna.
Singkatnya perjalanan bukan dengan dipendekkannya jarak bumi
untuk para pengembara yang mencari kebenaran karena bisa jadi pengembaraan
mereka hanyalah kedok dan tipuan belaka. Bukan pula dengan disingkatnya malam
dan siang bagi orang yang banyak bangun malam dan berpuasa karena bisa jadi,
amalnya itu mungkin disertai Riya’ dan ‘ujub sehingga akibatnya malah kerugian.
Jarak dunia ini tidak mungkin bisa disingkat untuk seorang hamba,
kecuali cahaya keyakinan dalam hatinya terpancar. Saat itu, dunia akan sirna
dari matanya dan dia melihat akhirat hadir di hadapannya atau ada pada dirinya.
Siapa yang penyaksiaanya seperti ini maka pada dirinya tidak aka nada kecintaan
terhadap dunia karena ia menggantinya dengan yang lebih abadi yaitu akhirat.
Apabila cahaya keyakinan (nurul yaqin) belum terpancar dari
hatinya, ia akan selalu mencintai dunia, merasa tenan dan nyaman, lebih
mengutamakannya daripada akhirat dan menjauhi Tuhannya. Hal itu dikarenakan,
keyakinan dan ketaqwaannya lemah.
No comments:
Post a Comment