Thursday, October 22, 2015

Alam ini lahirnya berupa tipuan, sedangkan batinnya berupa pelajaran.

Alam ini lahirnya berupa tipuan, sedangkan batinnya berupa pelajaran. Diri (nafsu) melihat kepada lahirnya yang menipu, sedangkan kalbu melihat kepada batinnya yang menjadi pelajaran.

Maksud “alam” disini adalah segala kenikmatan dan pernak-pernik duniawi yang didalamnya nafsu meraih keuntungannya. Alam membuat jiwa tertipu karena keindahan dan kilauannya. Namun hakikatnya, alam sesungguhnya adalah objek untuk diambil pelajarannya dan dijauhi karena keburukan, kehinaan dan kefanaannya.

Secara lahir, alam ini indah dipandang, sedangkan secara batin, ia amat buruk. Siapa yang melihat kepada lahirnya, ia akan mendapatinya hijau, indah dan menyilaukan. Pasti ia tertipu karenanya dan akan suka melihatnya. Namun, siapa yang melihat hakekat batinnya, ia akan mendapatinya kering, mati dan kotor sehingga akan menjadikannya bahan pelajaran dan menjauhinya.


Nafsu selalu melihat kepada hiasan alam yang menyilaukan sehingga ia tertipu dan pemiliknya akan binasa. Namun, kalbu akan melihat pada batinnya atau keburukannya sehingga ia akan berkaca disana dan terhindar dari keburukannya.

No comments:

Post a Comment