Jangan kau anggap dosa yang kau lakukan itu besar dan tidak
mungkin diampuni sehingga putus asa dari rahmat Tuhanmu. Anggapan semacam itu
termasuk sikap tercela dan dapat merusak keimanan. Sikap itu bahkan lebih buruk
daripada dosa yang kau lakukan.
Hal itu mencerminkan ketidaktahuanmu tentang Tuhanmu dan
memperlihatkan bahwa kau mengandalkan diri sendiri dihadapan Tuhanmu. Siapa
yang mengenal Tuhannya dengan baik tentu akan mengetahui dosa apa saja yang
tidak ada ampunan dan maafnya.
Lain halnya jika anggapan itu mendorong pelakunya untuk
bertobat dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Ini adalah anggapan yang
terpuji dan merupakan tanda keimanan seorang hamba.
Bin Mas’ud berkata, “ Seorang mukmin melihat dosa seperti
melihat gunung yang besar. Ia takut dosa itu runtuh menimpanya. Sementara itu,
seorang pendosa melihat dosa seperti melihat seekor lalat yang hinggap di
hidungnya. Ketika ia menepisnya, lalat itu pun terbang dan hinggap kembali.”
Ada yang berkata ,” Semakin ketaatan seseorang dianggap
kecil ia semakin besar di sisi Allah. Semakin maksiat dianggap besar maka ia
akan semakin kecil di sisi-Nya.”
No comments:
Post a Comment