Cahaya adala tentara kalbu dan kegelapan adalah prajurit
nafsu. Jika Allah ingin menolong hamba-Nya, Allah akan membantunya dengan bala
tentara cahaya dan memutus bantuan prajurit kegelapan dan keduniaan.
Dengan iringan tentara kalbu (cahaya), hati bisa sampai ke
hadirat Allah dengan mudah dan selamat, sebagaimana seorang raja yang diiringi
bala tentaranya menuju tujuannya, yaitu mengalahkan musuh. Inilah pengertian
yang dapat kita petik dari hikmah diatas.
“Kegelapan” yang merupakan tabiat seorang hamba, dianggap
sebagai bala bantuan dan prajurit hawa nafsu yang mengiringi seorang hamba
sampai kepada tujuan, yaitu meraih keduniaan.
Perang antara hati dan nafsu akan terus berlangsung
sepanjang waktu. Jika Allah ingin membantu hamba-Nya mengalahkan nafsunya, Dia
akan mengirim bala bantuan-Nya, ia akan menyadari keburukan syahwat yang
menghambatnya untuk sampai kepada Allah. Selain itu, Allah juga akan
membinasakan prajurit kegelapan dan tipuan dunia yang akan membantu nafsu.
Sebaliknya, jika Allah ingin menghinakan seorang hamba, Dia
akan memberinya prajurit kegelapan. Hati yang cenderung kepada amal saleh
(misalnya, ingin berpuasa) dan nafsu yang cenderung kepada syahwat (ingin
berbuka) akan bertempur dan saling membunuh. Saat itu, cahaya dan rahmat Allah
akan segera membantu hati, sedangkan kegelapan akan menolong nafsu. Saat kedua
barisan pasukan itu bertemu dan pertempuran semakin sengit, tak ada jalan lain
bagi seorang hamba kecuali ia harus takut kepada Allah dan bertawakal
kepada-Nya. Seperti itulah yang terjadi dalam setiap amal saleh yang
dikerjakannya hingga ia berhasil sampai ke hadirat Allah. Saat itu, kekuasaan
nafsu akan terputus dan kalah.
artikel anda sangat menarik
ReplyDeletetogel sgp
togel sgp
togel sgp