Sunday, September 20, 2015

Usahamu untuk mencari-cari kekurangan yang tersembunyi di dalam dirimu lebih baik daripada usahamu untuk menyibak tirai gaib yang terhijab bagimu.

Contoh kekurangan diri ialah sifat riya’, tingkah laku tidak sopan, bermuka dua, suka jabatan, dan haus akan kedudukan. Maknanya, kau harus mengarahkan tekadmu untuk menghapus semua keburukan itu dengan riyadhah dan mujahadah, serta berusaha untuk terbebas darinya. Upaya ini biasanya harus dibawah bimbingan seorang guru. Langkah di atas lebih bak daripada usahamu dalam menelusuri takdir yang terselebung, pelajaran yang tersembunyi, rahasia-rahasia Ilahi, ilmu laduni atau karamah. Biasanya, itu semua ditujukan demi kepuasan dirimu, bukan demi mencari ridha Tuhanmu.

Oleh karena itu, jangan kau cari semua itu dengan amalan-amalanmu. Jangan sibukan hatimu dengannya. Jangan pula berhenti di tempat munculnya karomah tersebut karena hal itu justru akan mengurangi ibadahmu.

Oleh sebab itu, orang-orang berkata. ” Jadilah pencari istiqamah, jangan menjadi pencari karamah.” Jiwamu selalu bergerak dan berkeinginan mencari karamah, padahal Tuhanmu menuntunmu untuk istiqomah. Untuk itu, menunaikan hak Tuhanmu lebih baik ketimbang kau menunaikan keinginanmu sendiri.


No comments:

Post a Comment