Contoh kekurangan
diri ialah sifat riya’, tingkah laku tidak sopan, bermuka dua, suka jabatan,
dan haus akan kedudukan. Maknanya, kau harus mengarahkan tekadmu untuk
menghapus semua keburukan itu dengan riyadhah dan mujahadah, serta berusaha
untuk terbebas darinya. Upaya ini biasanya harus dibawah bimbingan seorang
guru. Langkah di atas lebih bak daripada usahamu dalam menelusuri takdir yang
terselebung, pelajaran yang tersembunyi, rahasia-rahasia Ilahi, ilmu laduni
atau karamah. Biasanya, itu semua ditujukan demi kepuasan dirimu, bukan demi
mencari ridha Tuhanmu.
Oleh karena itu,
jangan kau cari semua itu dengan amalan-amalanmu. Jangan sibukan hatimu
dengannya. Jangan pula berhenti di tempat munculnya karomah tersebut karena hal
itu justru akan mengurangi ibadahmu.
Oleh sebab itu,
orang-orang berkata. ” Jadilah pencari istiqamah, jangan menjadi pencari
karamah.” Jiwamu selalu bergerak dan berkeinginan mencari karamah, padahal
Tuhanmu menuntunmu untuk istiqomah. Untuk itu, menunaikan hak Tuhanmu lebih baik
ketimbang kau menunaikan keinginanmu sendiri.
No comments:
Post a Comment