Jika kau tidak bisa berbaik sangka kepada Allah karena
kebaikan sifat-sifat-Nya, berbaik sangkalah kepada-Nya atas kebaikan
perlakuan-Nya terhadapmu. Bukankah Dia selalu memberimu yang baik-baik dan
mengaruniaimu berbagai kenikmatan ?
Dalam hikmah ini, Ibnu Atha’illah mengisyaratkan bahwa dalam
berbaik sangka kepada Allah, manusia terbagi menjadi dua golongan, golongan
khusus dan golongan awam.
Golongan khusus berbaik sangka kepada Allah atas
sifat-sifat-Nya yang baik. Sementara itu, golongan umum berbaik sangka kepada
Allah atas perlakuan-Nya yang baik terhadap diri mereka, berupa karunia dan
nikmat yang telah diberikan-Nya kepada mereka.
Ada perbedaan yang mencolok antara dua maqam tersebut. Ibnu
Atha’illah sekan berkata,”Wahai murid, kau harus berbaik sangka kepada Allah
secara mutlak, baik itu atas manfaat yang telah diberikan-Nya maupun bahaya
yang telah dijauhkan-Nya darimu. Kau tidak boleh berpaling kepada selain-Nya.
Jika kau tak sanggup berbaik sangka kepada-Nya menurut maqam orang khusus, kau
bisa berbaik sangka kepada-Nya menurut maqam orang awam. Sikap berbaik sangkamu
kepada Allah atas kebaikan sifat-sifat-Nya akan menumbuhkan cinta dan tawakal
yang benar kepada-Nya. Baik sangkamu kepada-Nya atas perlakuan-Nya yang baik
terhadapmu akan membuahkan syukur atas nikmat dan rahmat-Nya.
No comments:
Post a Comment