Sunday, September 13, 2015

Rahasia Ilahi Bukanlah Tujuan Utama Orang ’Arif



Di saat tekad seorang salik ingin berhenti pada apa yang tersingkap baginya, suara-suara hakikat pun memperingatkannya, ” Yang kau cari ada di depanmu” Dan di saat pesona alam tampak menggoda, hakikat-hakikatnya pun berujar, ”Kami hanyalah ujian, maka jangan kau kufur”

Tekad seorang salik (peniti jalan menuju Allah) tidak akan berhenti setelah mendapatkan makrifat, rahasia dan cahaya-cahaya Ilahi. Ia tidak akan memandang bahwa makrifat, ahwal dan maqam yang telah diraihnya merupakan tujuan utama dan akhir dari perjalanannya. Bisikan-bisikan hakikat ilahi akan menyeru hatinya agar tidak berhenti sampai di situ, ”Karena apa yang kau cari ada di depanmu!” Apa yang dicari dan diinginkan seorang salik adalah ”Sampai kepada Tuhannya”, bukan sampai kepada sesuatu selain-Nya.

Saat dunia menebar pesonanya, ia akan berseru dengan suara yang tak tak kau dengar, ”Kami hanya ujian dan cobaan maka jangan kau tertipu oleh kami dan jangan berhenti sampai di sini. Jangan jadikan dirimu budak kami sehingga kau terhalang dari Allah karena sikap semacam ini sama saja dengan kufur terhadap nikma Tuhan Pemberi Nikmat.”


Syukur atas nikmat Tuhan diwujudkan dengan cara menemui dan mendatangi Tuhan Yang Mamberi nikmat, sedangkan sikap berpaling dari nikmat, namun di saat yang sama tetap menikmati nikmat tersebut, adalah cerminan sikap tidak tahu diri di hadapan Tuhan.

No comments:

Post a Comment