Penolakan Bisa Jadi adalah Pemberian
Ketika Dia memberimu, Dia mempersaksikan kebaikan-Nya. Ketika Dia tidak memberimu, Dia memperlihatkan kuasa-Nya. Pada semua itu, Dia memperkenalkan diri kepadamu dan mendatangimu lewat kelembutan-Nya.
Ketika memberimu, Allah menampakkan sifat-sifat kebaikan-Nya, berupa kemuliaan, kemurahan, kebaikan, kelembutan, kasih sayang, dan sebagainya. Ketika Dia menolak memberimu, Dia menampakkan sifat-sifat kuasa-Nya yang mengandung keperkasaan, keunggulan, paksaan, kesombongan, kekerasan dan ketidakbutuhan-Nya. Dalam dua kondisi itu, Allah mendekatimu dan menghendakimu untuk mengenali-Nya.
Kita pun demikian. Bila ingin dikenal orang lain, kita bisa memberi pemberian kepada orang itu, bisa juga menyiksanya. Kedua cara tersebut menjadi sebab kita dikenal oleh orang lain.
Maka pahamilah, dengan kedua cara itu, Allah mendekatimu. Karena pengetahuanmu tentang sifat-sifat kebaikan dan kuasa-Nya merupakan karunia dan kasih sayang terbesar Allah untukmu. Oleh sebab itu, kau harus mensyukurinya.
Kesimpulannya, yang dituntut dari para hamba adalah agar mereka mengenali Tuhannya melalui sifat-sifat dan nama-nama baik-Nya. Tak ada jalan lain untuk mengenali-Nya, kecuali Allah sendiri yang mengenalkan diri-Nya kepada mereka.
Caranya, bisa dengan menurunkan musibah-musibah dan cobaan-cobaan-Nya,bisa pula dengan menganugrahkan pemberian-pemberiaa-Nya yang sesuai atau berbeda dengan keinginan mereka. Siapa yang mengenal Tuhannya dengan baik, ia tidak akan terlena oleh kepentingan diri sendiri. Ia tidak akan membedakan antara pemberian dan penolakan Allah karena masing-masing merupakan jalan yang membawanya menuju makrifat tentang sifat Allah, baik itu yang berhubungan dengan sifat-sifat baik-Nya maupun dengan sifat-sifat kuasa-Nya.
No comments:
Post a Comment