Ibadah yang cacat
Siapa yang beribadah karena mengharap sesuatu dari Allah atau untuk menghindari hukuman-Nya berarti belum menunaikan hak-hak sifat-Nya.
Hal itu dikarenakan, ia mengharap pahala dari-Nya atau menghindari hukuman yang akan dijatuhkan-Nya di hari akhir. Di sini, ia hanya ingin mendapat keuntungan pribadinya, berupa pahala atau terbebas dari siksa. Lain halnya jika ia beribadah kepada-Nya untuk mengagungkan dan memuliakan-Nya, serta menunaikan sifat-sifat terpuji-Nya yang tak seorang pun menandingi-Nya. Saat itu, berarti ia telah melaksanakan hak sifat-sifat-Nya.
Allah swt. telah mewayuhkan kepada Daud as., “Orang yang paling Kucintai ialah yang menyembah-Ku tanpa keinginan apa-apa, tetapi hanya ingin menunaikan hak-hak rububiyyah-Ku.”
Dalam hadits disebutkan, ”Janganlah seseorang dari kalian menjadi seperti hamba yang buruk, jika takut barulah ia bekerja. Jangan pula menjadi seperti seorang pekerja yang buruk, jika tidak diberi upah, tidak mau bekerja.”
No comments:
Post a Comment