Jika Allah menjanjikanmu melalu mimpi. ilham atau melalui perantara malaikat-Nya bahwa pada masa tertentu kelak kau akan mendapatkan kemenangan atau kesejahteraan, lalu janji itu tak terwujud pada waktunya, hal itu jangan sampai membuatmu ragu akan kebenaran janji-Nya. Bisa jadi pemenuhan janji itu bergantung pada beberapa sebab dan syarat, dan hanya Allah yang tahu hikmah di balik itu.
Contohya yang terjadi pada beberapa wali Allah, yang dijanjikan bahwa kelak, di tahun sekian, mereka akan meraih kemuliaan, Namun kemudian, pada tahun yang di janjikan itu, orang-orang justru banyak yang menghina dan menjatuhkan kehormatannya. Begitu juga yang terjadi pada Rosulullah di tahun perjanjian Hudaibiyah. Saat itu, Rosulullah dijanjikan Allah mendapat kemenangan, Namun ternyata, kemenganan tersebut tidak terjadi di tahun itu, tetapi di tahun sesudahnya.
Jika seorang murid mendapat janji dati Tuhan Yang Maha Rahmat, tetapi janji itu belum terwujud, ia tidak boleh meragukan janji tersebut. Ia harus tahu diri dan tetap bersikap sopan terhadap Tuhannya serta tetap tenang menanti janji itu. Ia tidak patut sangsi dan goyah keyakinan menghadapinya. Barang siapa melakukan hal itu, berarti ia telah mengenal Tuhannya ('arif), berpandangan sehat, dan berhati terang. Jika tidak, berarti sebaliknya, ia tidak mengenal Tuhannya, memiliki pandangan yang rusak, dan berhati gelap.
No comments:
Post a Comment